Selasa, 03 Februari 2015

MASALAH PANGAN


1.    Mengapa sering imfor bahan pangan

Indonesia dikenal sebagai  negara agraris dan mempunyai kekayaan akan hasil alam yang melimpah, akan tetapi Indonesia ternyata tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri dan pemerintah masih harus mengimpor dari negara lain. Hal ini disebabkan karena impor selalu jadi jalan terbaik untuk memenuhi kebutuhan pangan di dalam negeri yang penduduknya semakin lama semakin meningkat,
Selain itu juga perpindahan komoditas pangan menjadi tanaman perkebunan semakin marak akibat sulitnya menjual hasil komoditinya karna harga yang mahal di akibatkan oleh harga pangan imfor yang murah, demikian juga lahan lahan persawahan yang semkin sedikit untuk di kelola akibat pembangunan insfratuktur, perumahan dan pertokoan atau perluasan pemukiman rakyat.

2.    Siapa petani tanaman pangan
          Dilihat dari kemunduran atau menurunnya hasil pangan itu sendiri, petani tanaman pangan adalah peteni yang sebagian besar beralih ke tanaman perkebunan, yang mengganti usahanya seperti padi menjadi tanaman sawit dan tanaman tanaman perkebunan lainnya, karna tanaman perkebunan lebih menjanjikan dari tanaman pangan yang harganya semakin murah dan penjualan semakin sulit akibat dikuasai imfor bahan pangan yang sangat tinggi, dan merugikan sipetani yang membudidayakan tanaman pangan tersebut, selain itu dari segi perawatan dan saprodi yang semain mahal dalam berbudidaya.
Selain itu petani beralih dari tanaman pangan dan hortikultura karena kurang ekonomis. ”Harga komoditas pangan dan hortikultura tidak menentu. Pemerintah juga cenderung kurang memperhatikan petani-petani kecil. Wajar jika petani tanaman pangan dan hortikultura beralih profesi menjadi petani tanaman perkebunan. Fenomena itu terus berlanjut karena tanaman perkebunan lebih menjanjikan daripada tanaman pangan.

3.    Mengapa mereka hidup miskin
Karena dalam perdagangan indonesia hasil dari pertanian untuk sampai konsumen terlalu banyak nelewati tengkulak atau pengepul maka para tengkulak dan  pegedulah yg cederung hidup mewah. Kebijakan pemerintah menyediakan koperasi tidak begitu efisien karna dalam koperasi tersebut masih banyak oknum-oknum yang masih saja ingin bermain dalam hasil komoditi para petani dalam meraup hasil, sehingga para petani terkadang hanya mendapat harga yang setengah dari hasil komoditinya sendiri, dan tidak mendapat hasil yang pantas dari usaha mereka sendiri.
Dalam hal itu juga disebabkan oleh :
1.    Pengetahuan petani masih kurang
2.    Pembinaan pemerintah sangat kurang (di beberapa daerah)
3.    Teknologi pertanian Indonesia belum maju
4.    Pengawasan terhadap harga komoditi lemah
5.    Negara terlalu banyak import komoditi
6.    Marketing oleh petani sangat lemah

4.    Apa saja kebijakan pemerintah terhadap ini
Kebijakan pemerintah dalam meningkatkan hasil komoditi para petani masih saja kurang dan belum pro petani masih saja terjadi Seperti kelangkaan pupuk, benih, permodalan, irigasi, cuaca, hama, dan aspek lain yang merupakan mata rantai produksi pertanian.
Pemerintah juga masih menerapkan imfor swasembada pangan yang dimana jika dikalkulasi Indonesia masih sanggup untuk mengurangi imfor tersebut, akan tetapi kebijakan kebijakan pemerintah masih saja mengutamakan imfor daripada memperhatikan kemampuan para petani dalam menghasilkan pangan tersebut,
Salah satunya dilihat dari kurangnya  perhatian dari dinas-dinas pertanian dalam mengarahkan para petani dalam mempersiapkan dan mengelola hasil taninya hingga menghasilkan seperti yang di harapkan para petani tersebut, seperti dinas-dinas yang bersangkutan juga tidak memperhatikan semakin meminimnya lahan-lahan warga aibat pembuatan atau pembangunan perumahan atau pemnukiman yang semakin lama semakin tinggi.

5.    Salah uruskah
Dilihat dari kinerja para petani dan kepemerintahan dikatakan bahwa para petani akan melaksanakan kegiatan taninya jika pemerintah juga mau membantu dalam budidaya pertanian nya seperti penyediaan alat bahan pertanian, akan tetapi pemerintah seakan tutup mata dalam memperhatikan keadaan para petani,
Dikatakan pemerintah tidak mengurusi kegiatan para petani, pemerintah memperhatikan.
Akan tetapi pemerintah tidak sepenuhnya memberikan pengarahan, perhatian, dan pemberdayaan untuk para petani, jika hal ini terus menerus terjadi Indonesia tahun 2030 akan terus mengimfor bahan pangan untuk menutupi kekurangan dalam negri, apalagi dilihat dari keadaan sekarang dan untuk perubahan nanti jika pasar bebas dimulai maka akan terjadi pembangunan-pembangunan yang semakin menyempitkan lahan warga akibat pemukiman, dan akan juga mempermudah para petani dalam berpindah komoditas karna semakin murah hasil yang ia dapatkan.

6.    Bagaimana tanggapan anda
Dilihat dari kaejadian kejadian yang di atas, pertanian Indonesia semakin lama semakin menurun akibat kurangnya kesadaran pemerintah, SDM, dan para pengendali pertanian seperti lulusan lulusan pertanian  dalam mengelola dan membangkitkan semangat para petani, untuk terus berkecimbung meningkatkan produk-produk pertanian terutama bahan pengan yang semakin menurun,
Oleh sebab itu, hal yang pertama yang perlu di perhatikan dalam meningkatkan hasil pertanian ialah meningkatkan kesadaran bagi para penerus-penerus bangsa dalam pentingnya tanaman pangan tanpa harus imfor,
Bukan hanya terhadap pemuda penerus, akan tetapi terhadap masyarakat petani dan pengguna lahan yang ingin menjadikan lahan pertanian sebagai pemukiman warga.
Kemudian dalam meningkatkan hasil komoditi dan meminimalisir kemnungkinan melonjaknya imfor swasembada pangan, pemerintah sangat berperan penting dalam penyediaan alat saprotan untuk para petani, penyuluhan, penjelasan pengelolaan SDA, SDM untuk pertanian, pelatihan dagang dan pengelolaan koperasi yang benar tanpa pemampaatan pengetahuan para petani yang minim dalam informasi taninya.
Jika hal itu teralokasi maka pertanian akan sangat membantu dalam swasembada pangan lokal dan juga mampu dalam memenuhi kebutuhan pangan rakyat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar