Kamis, 13 November 2014

PENYAKIT HAMA (THRIPS Sp) PADA TANAMAN CABE DAN PENGENDALIANNYA

Hama Penyakit pada Tanaman Cabe
Cabe merupakan salah satu tanaman yang mempunyai potensi pasar yang besar, dari jaman dahulu sampai sekarang cabe masih diburu masyarakat untuk dikomsumsi. Agar cabe di Indonesia bisa stabil dan standar perlu dilakaukan budidaya tanaman cabe salah satunya mengenal hama dan penyakit pada tanaman cabe. Hama dan penyakit pada tanaman cabe merupakan pedoman yang penting serta informasi guna peningkatan hasil panen yang maksimal. Selain cara menaman cabe, kali ini saya juga akan membahas  Hama Penyakit pada Tanaman Cabe  sebagai berikut.
THRIPS pad a cabe

Hama thrips (Thrips Sp.) sudah tidak asing lagi bagi para petani cabe. Menurut beberapa sumber, thrips yang menyerang cabe tergolong sebagai pemangsa segala jenis tanaman, jadi serangan pada tanaman cabe hanya salah satunya saja. Dengan panjang tubuh sekitar + 1 mm, serangga ini tergolong sangat kecil namun masih bisa dilihat dengan mata telanjang. Thrips biasanya menyerang bagian daun muda dan bunga. Serangan paling parah biasanya terjadi pada musim kemarau, namun tidak menutup kemungkinan pada saat musim hujan bisa juga terjadi serangan. Gejala yang bisa dikenali dari kehadiran hama ini adalah adanya strip-strip pada daun dan berwarna keperakan. Adanya noda keperakan itu tidak lain akibat adanya luka dari cara makan hama thrips. Dalam beberapa waktu kemudian, noda tersebut akan berubah warna menjadi coklat muda. Yang paling membahayakan dari thrips adalah selain dia sebagai hama perusak namun juga sebagai carrier atau pembawa bibit penyakit (berupa virus) yang menyebabkan penyakit pada tanaman cabe. Untuk itu, bila kita mampu mengendalikan hama thrips, tidak hanya memberantas dari serangan hama namun juga bisa mencegah penyebaran penyakit akibat virus yang dibawanya.
Pengendaliannya :
Pengendalian hama ini bisa dilakukan secara kultur teknis maupun kimiawi. Secara teknis dapat dilakukan dengan melakukan pergiliran tanaman atau tidak menanam cabe secara bertahap dengan selisih waktu lebih lama, selain itu dapat juga menggunakan perangkap kuning yang dilapisi lem. Sedangkan pengendalian kimia bisa dilakukan dengan penyemprotan insektisida Winder 25WP konsentrasi anjuran 0.25 – 0.5 gr /liter atau bisa juga menggunakan insektisida bentuk cair Winder 100EC dengan konsenstrasi 0.5 – 1 cc/L. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar