Senin, 17 November 2014

ANGIN

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Massa udara dipermukaan bumi hampir selalu bergerak akibat adanya perbedaan tekanan antara dua tempat atau lebih. Massa udara yang bergerak ini disebut angin. Angin merupakan udara yang bergerak secara horizontal dari suatu daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Udara yang bergerak secara vertikal biasanya tidak disebut angin melainkan gerakan udara sedangkan udara bergerak berputar disebut turbulensi. Penyebab utama perbedaan tekanan udara adalah perbedaan pemanas dan pendingin atau suhu pada tempat-tempat di permukaan bumi.
Angin berfungsi sebagai : pemindahan panas, pemindahan uap air, awan dan pemindahan bahan-bahan atau partikel yang ada di udara seperti debu, spora, tepung sari dll. Angin mempunyai energi, oleh karena itu dapat dimanfaatkan untuk pelayaran, pergerakan kipas dll. Ada kalanya angin berkecepatan tinggi disebut badai dapat menimbulkan kerusakan bangunan, tumbangnya pohon-pohon, erosi, mengganggu pelayaran dan penebangan.
Angin memiliki hubungan yang erat dengan sinar matahari karena daerahyang terkena banyak paparan sinar mentari akan memiliki suhu yang lebih tinggi serta tekanan udara yang lebih rendah dari daerah lain di sekitarnya sehingga menyebabkan terjadinya aliran udara. Angin juga dapat disebabkan oleh pergerakan benda sehingga mendorong udara di sekitarnya untuk bergerak ke tempat lain. Angin buatan dapat dibuat dengan menggunakan berbagai alat mulai dari yang sederhana hingga yang rumit. Secara sederhana angin dapat kita ciptakan sendiri dengan menggunakan telapak tangan, kipas sate, koran, majalah, dan lain sebagainya dengan cara dikibaskan.


1.2  Tujuan
·         Memberikan pengertian tentang pergerakan massa udara pada berbagai tempat

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Angin adalah gerakan atau perpindahan masa udara pada arah horizontal yang disebabkan oleh perbedaan tekanan udara dari satu tempat dengan tempat lainnya. Angin diartikan pula sebagai gerakan relatif udara terhadap permukaan bumi, pada arah horizontal atau hampir horinzontal. Masa udara ini mempunyai sifat yang dibedakan antara lain oleh kelembaban (RH) dan suhunya, sehingga dikenal adanya angin basah, angin kering dan sebagainya. Sifat-sifat ini dipengaruhi oleh tiga hal utama, yaitu (1) daerah asalnya dan (2) daerah yang dilewatinya dan (3) lama atau jarak pergerakannya.( Nasir,1990 )
Tekanan udara dinyatakan dalam satuan atmosfer (atm) atau milibar (mb), 1 atm = 1013 mb sama dengan tekanan udara normal standar pada permukaan laut. Tekanan udara diukur dengan barograf yang menggunakan pias harian atau mingguan. Pengolahan data pias adalah menghitung tekanan udara rata-rata harian, menentukan tekanan udara maksimum dan tekanan udara minimum (Karim, Kamarlis. 1985.).
Angin merupakan udara yang bergerak akibat perbedaan tekanan. Tekanan udara menyatakan gaya yang bekerja pada kolom udara per satuan luasan permukaan. Angin bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi kedaerah yang bertekanan rendah. Arah angin menyatakan arah dari mana angin berasal, yang dinyatakan denagn arah mata angin (utara, timur laut, timur, tenggara, selatan, barat daya, barat, barat laut) atau dalam derajat. Kecepatan angin adalah jarak jelajah angin persatuan waktu yang dinyatakan dalam satuan m/detik atau km/jam. Pergerakan angin dipengaruhi oleh beberapa gaya yaitu gaya gradien tekanan, gaya coriolis, gaya sentrifugal dan gaya gesek. Penggukuran arah dan kecepatan angin menggunakan alat anemograf. Alat ini menggunakan pias yang diganti secara bulanan. Pengolahan data mencakup kecepatan dan arah angin iap serta kecepatan dan arah rata-rata harian (Handoko, Ir. 1999)
Angin yang tidak menguntungkan bagi pertanian adalah angin fohn, karena dapat melayukan tanaman. Angin fohn terjadi karena udara yang mengandung uap air membentur pengunungan atau gunung yang tinggi, sehingga naik. Makin ke atas, suhu makin dingin dan terjadilah kondensasi yang selanjutnya terbentuk titik-titik air. Titik-titik air itu kemudian jatuh sebagai hujan sebelum mencapai puncak pada lereng pertama. Angin terus bergerak menuju puncak, kemudian jatuh pada lereng berikutnya sampai kelembah. Karena sudah menjatuhkan hujan maka angin yang menuruni lereng ini bersifat kering. Akibat cepatnya gerakan menuruni lereng, angin menjadi pasang sehingga angin fohn memiliki sifat menurun, kering, dan panas  (Wahyuningsih,2004).
Massa udara yang bergerak disebut angin. Angin dapat bergerak secara horizontal maupun secara vertikal dengan kecepatan yang bervariasi dan berfluktuasi secara dinamis. Faktor pendorong bergeraknya massa udara adalah perbedaan tekanan udara antara satu tempat dengan tempat yang lain. Angin selalu bertiup dari tempat dengan tekanan udara tinggi ke yang tekanan udara lebih rendah. Jika tidak ada gaya lain yang mempengaruhi, maka angin akan bergerak secara langsung dari udara bertekanan tinggi ke udara bertekanan rendah. Akan tetapi, perputaran bumi pada sumbunya, akan menimbulkan gaya yang akan mempengaruhi arah pergerakan angin. Pengaruh perputaran bumi terhadap arah angin disebut pengaruh Coriolis  (Lakitan,2002).



BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Alat Dan Bahan
·         Anemometer
·         Widvan
·         Alat bantu ( alat tulis)
3.2 Waktu Pelaksanaan


3.3 Cara Kerja
·         Menyiapkan alat dan bawa ke lokasiyang telah ditentukan
·         Menempatkan alat pada ketinggian dekat permikaan tanah 120 cm dan 200 cm dari permukaan tanah
·         Baca alat sebelum dilaksanaakan pengukuran. Kemudian biarkan alat tertiup angin (bila ada) selama 5 menit dan 15 menit. Lalu baca angka yang tertera.
·         Kemudian mementukan arah angin dengan menggunakan alat bantu. Tentukan arah nagin selalu berubah menurut ketinggian dan waktu,?
  



BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
4.2 Pembahasan
                                                                           BAB V
KESIMPULAN

·         Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya
·         Angin berfungsi sebagai pemindahan panas,pemanasan uap air,awan dan pemindahan bahan-bahan atau partikel yang ada di udara.
·         Semakin tinggi tempat, semakin kencang pula angin yang bertiup
·         Faktor terjadinya angin, yaitu : Gradien Barometris, letak tempat tersebut, ketinggian tempat tersebut, dan waktu.
  


DAFTAR PUSTAKA

Handoko, Ir. 1999. Klimatologi Dasar. FMIPA. IPB, Bogor.

Karim, Kamarlis. 1985. Dasar-dasar Klimatologi, UNSYIAH, Banda Aceh.

Lakitan, Benyamin. 2002. Dasar-dasar KlimatologiI, Raja Grafindo Persada,Null.

Nasir, A. A. dan Y. Koesmaryono. 1990. Pengantar Ilmu Iklim Untuk Pertanian, Pustaka Jaya, Bogor.

Wahyuningsih, Utami. 2004. Geografi. Pabelan, Jakarta.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar