Senin, 18 Mei 2015

POLA KEMITRAAN

Bentuk- bentuk pola kemitraan  antara lain:

1.             Pola kemitraan inti plasma
Pola ini merupakan hubungan antara petani, kelompok tani , atau kelompok mitra sebagai plasma dengan perusahaan inti yang bermitra uasha. Perusahaan inti menyediakan lahan , sarana produksi , bimbingan teknis, manajemen, menampung dan mengolah , serta memasarkan hasil produksi. Sementara itu kelompok mitri bertugas memenuhi kebutuhan perusahaan inti sesuai dengan persyeratan yang telah ditentukan.
a.     Keunggulan system inti-plasma
-         Tercipta saling ketergantungan dan saling memperoleh keuntungan
-         Tercipta peningkatan usaha
-         Dapat mendorong perkembangan ekonomi

b.    Kelemahan system inti-plasma
Pihak plasma masih kurang memahami hak dan kewajibannya sehingga kesepakatan yang telah ditetapkan berjalan kurang lancer.contoh produk plasma sering tidak dijual ke prusahaan inti.
-         Komitmen perusahan inti masih lemah dalam memenuhi fungsi dan kewajibannya sesuai dengan kesepakatan yang diharapkan plasma.
-         Belum ada kontrak kemitraan yang menjamin hak dan kewajiban komoditas plasma sehingga terkadang perusahaan inti mempermainkan harga komoditas plasma.
Solusi
a.                 Pemahaman tingkat ekonomi dan skala usaha
b.                 Kesepakatan atau perjanjian
c.                  Kemampuan investasi perusahaan inti


2.       Pola kemitraan subkontrak
Keunggulan
Pola subkontrak ditandai dengan adanya kesepakatan tentang kontrak bersama ang mencakup,volume, harga , mutu, dan waktu.
Kelemahan
a.     Hubungan subkontrak yang terjalin semakin lama semakin mengisolasi produsen kecil dan mengarah ke monopoli atau monopsoni terutama dalam penyediaan bahan baku serta dalam hal pemasaran
b.     Berkurangnya nilai-nilai kemitraan kedua belah piahak
c.      Control kualitas produk ketat tapi tidak diimbangi dengan system pembayaran yang tepat
Solusi
a.     Asosiasi kelompok mitra yang terdiri dari beberapa usaha kecil perlu dikembangkan
b.     Komponen – komponen kemitraan seperti pengembangan SDM, inovasi teknologi,manajemen, dan permodalan harus diperthatikan
c.      Menumbuhkan rasa saling percaya antara perusahaan mitra dengan kelompok mitra dan sesame anggota kolompok mitra

3.   Pola kemitraan dagang umum

Keunggulan
Kelompok mitra atau koperasi tani berperansebagai pemasok kebutuhan yang diperlukan perusahaan mitra. Sementara itu perusahaan mitra memasarkan produk mitra ke konsumen. Kondisi tersebut menguntungkan kelompok mitra karena tidak perlu bersusah payah memasarkan hasil produknya sampai ke tangan konsumen
Kelemahan
a.     Dalam praktiknya , harga dan volume produknya sering ditentukan sepihak oleh pengusaha mitra sehingga merugikan pihak kelompok mitra
b.     System perdagangan sering kali ditemukan berubah menjadi bentuk konsiyansi.
Solusi
a.     Perlunya peningkatan komitmen perusahaan besar untuk menerapkan prinsip-prinsip bermitra usaha
b.     Mengembangkan asosiasi kelompok mitra, contoh gapoktan

4.  Pola kemitraan keagenan
keunggulan
pola ini memungkinkan dilaksanakan oleh para pengusaha kecil ang urang kuat modalnya karena biasanya menggunakan system mirip konsinyasi
kelemahan
a.     Usah kecil mitra menetapkan harga produk secara sepihak sehingga harga menjad tinggi di tingkat konsumen
b.     Usaha kecil sering memasarkan produk dari beberapa mitra usaha saja sehingga kurang mampu membaca segmen pasar dan tidak memenuhi target
Solusi
Perlunya peningkatan profesionalisme, kepiawaian dalam mencari pelangganserta memberikan pelayanan yang memuaskan kepada konsumen

5. Pola kemitraan kerja sama operasional agribisnis (KOA)
keungulan pola koa ini sama dengan keunggulan system inti-plasma. Pola ini banyak ditemukan pada masyarakat pedesaan antara usaha kecil di desa dengan usaha rumah tangga dalam bentuk bagi hasil
kelemahan
a.     pengambilan untung olaeh perusahaan mitra yang menangani aspek pemasaran dan pengolaan produk terlalu besar sehingga dirasakan kurang adil oleh kelompok usaha kecil mitranya
b.     perusahaan mitra cenderung monopsoni sehingga memperkecil keuntungan yang diperoleh perusahaan kecil mitranya
c.      belum ada pihak ketiga yang berperan efektif dalam memecahkan permasalahan diatas
solusi
-         penyelesaian humanistis dan kekeluargaan.

PENGEMBANGAN PEREKONOMIAN BERBASIS AGRIBISNIS

Secara kuantitatif pelaksanaan pembangunan di daerah Riau telah mencapai hasil yang cukup baik seperti yang terlihat dari data tingkat pertumbuhan ekonomi. Selama periode 2002-2007 pertumbuhan ekonomi Riau sebesar 8,40%, pertumbuhan yang tinggi ini ditopang oleh sektor pertanian khususnya subsektor perkebunan.

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak selalu mencerminkan distribusi pendapatan yang adil dan merata, karena pertumbuhan ekonomi yang tinggi ini hanya dinikmati oleh sekelompok kecil masyarakat, seperti masyarakat perkotaan, sedangkan masyarakat pedesaan atau pinggiran mendapat porsi yang kecil dan tertinggal. Kesenjangan di daerah ini semakin diperburuk karena adanya kesenjangan dalam pembangunan antar sektor, terutama antara sektor pertanian (basis ekonomi pedesaan) dan non-pertanian (ekonomi perkotaan). Pada tahun 1996 sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi rakyat pedesaan Riau hanya mengalami pertumbuhan sebesar 2 % sementara sektor industri melaju sebesar 14 persen. Namun pada tahun 2002 sektor pertanian sudah mulai membaik dengan angka pertumbuhan sebesar 6,06 persen, sedangkan sektor industri 12,47 persen. Selama periode 2002-2007 pertumbuhan sektor pertanian cukup baik yaitu sebesar 6,79. Tingginya pertumbuhan sektor pertanian karena ditunjang oleh tanaman perkebunan yang berorientasi ekspor seperti kelapa sawit, karet, kelapa dan sebagainya (Syahza A, 2007a).

Guna memacu pertumbuhan ekonomi khususnya di pedesaan, Pemerintah Daerah Riau mencanangkan  pembangunan melalui program pemberantasan kemiskinan, kebodohan dan pembangunan  infrastruktur (lebih dikenal dengan program K2I). Program K2I  ini mengacu kepada Lima Pilar Utama pembangunan Daerah Riau sebelumnya, yaitu:

1) pembangunan ekonomi berbasiskan kerakyatan;
2) pembinaan dan pengembangan sumberdaya manusia;
3) pembangunan kesehatan/olahraga;
4) pembangunan/kegiatan seni budaya;
5) pembangunan dalam rangka meningkatkan iman dan taqwa.

Pembangunan ekonomi kerakyatan difokuskan kepada pemberdayaan petani terutama di pedesaan, nelayan, perajin, dan pengusaha industri kecil. Setiap pembangunan yang dilaksanakan di Daerah Riau harus mengacu kepada Program K2I. Karena pembangunan daerah sangat ditentukan oleh potensi yang dimiliki oleh suatu daerah, maka kebijaksanaan yang dibuat oleh pemerintah daerah harus mengacu kepada potensi daerah yang berpeluang untuk dikembangkan, khususnya sektor pertanian. Potensi tersebut antara lain:

1)      pengembangan tanaman hortikultura;
2)      pengembangan tanaman perkebunan;
3)      pengembangan usaha perikanan;
4)      pengembangan usaha peternakan;
5)      pengembangan usaha pertambangan;
6)      pengembangan sektor industri;
7)      potensi keparawisataan.

Pengembangan sektor pertanian dalam arti luas harus diarahkan kepada sistem agribisnis dan agroindustri, karena pendekatan ini akan dapat meningkatkan nilai tambah sektor pertanian, yang pada hakekatnya dapat meningkatkan pendapatan bagi pelaku-pelaku agribisnis dan agroindustri di daerah. Oleh karena itu, dalam upaya pemberdayaan ekonomi rakyat, keberpihakan pada pembangunan sektor agribisnis secara nasional perlu disertai dengan suatu mekanisme yang menjamin bahwa manfaat pembangunan dapat dinikmati oleh rakyat.

Ketidakberdayaan masyarakat pedesaan salah satunya akibat kebijakan yang mismatch di masa lalu, yaitu kebijakan yang melupakan sektor pertanian sebagai dasar keunggulan komparatif maupun kompetitif. Sesungguhnya pemberdayaan ekonomi masyarakat pedesaan bukan hanya bermanfaat bagi masyarakat pedesaan itu sendiri, tetapi juga membangun kekuatan ekonomi Indonesia berdasarkan kepada keunggulan komparatif dan kompetitif yang dimiliki (Basri Y.Z, 2003).

Dari apa yang digambarkan di atas, maka untuk memajukan ekonomi di daerah sebagai percepatan pembangunan ekonomi yang berbasis kerakyatan, maka perlu dikembangkan koperasi sebagai sokoguru perekonomian masyarakat. Berkembangnya koperasi di daerah diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi di daerah dan sekaligus meningkatkan ekonomi di daerah pedesaan. Untuk itu perlu dilakukan suatu kajian yang dapat memberikan masukan untuk kebijakan pengembangan koperasi di daerah Riau. Dari sisi lain Wijaya S (2002) mengungkapkan, manfaat berkoperasi:

1.  membantu meningkatkan standar sosial ekonomi di daerah dengan memanfaatkan potensi dan penyerapan tenaga kerja
2.      bermanfaat langsung, karena sesuai dengan kehidupan masyarakat pedesaan;
3.      ekonomi pedesan bisa tumbuh karena koperasi berakar kuat di pedesaan.

   Penelitian ini mencoba mengidentifikasi bagaimana percepatan pembangunan ekonomi masyarakat melalui pengembangan koperasi berbasis agribisnis di daerah pedesaan. Untuk itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyusun rencana strategis pengembangan dunia usaha melalui koperasi berbasis agribisnis untuk percepatan peningkatan ekonomi daerah pedesaan. Setelah penelitian ini dilakukan, diharapkan dapat memberikan masukan kepada pelaku-pelaku bisnis dan pembuat kebijakan pada tingkat kabupaten

PENGENALAN BAKTERI DAN PEWARNAAN GRAM

A.    TUJUAN PRAKTIKUM
1.      Penataan sel bakteri
·         Mahasiswa dapat mengambil contoh-contoh penataan sel bakteri.
·         Mahasiswa dapat membedakan beberapa penataan sel bakteri yangberbeda.
2.      Pewarnaan gram
·         Mahasiswa mampu mengamati dan menyiapkan preparat pewarnaan bakteri untuk keperluan karakterisasi.

B.     DASAR TEORI
Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis). Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein, bersifat semipermeable, berfungsi untuk mengatur keluar masuknya zat ke dalam sel. Sitoplasma adalah cairan sel, merupakan tempat berlangsungnya reaksi metabolik.
Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan RNA.sebagai tempat sintesis protein. Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan. Mesosom terbentuk dari membran sel yang tidak membentuk lipatan. Organel ini berfungsi sebagai pengganti mitochondria. Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu, bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air. Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel.
Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus. Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis. Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis. Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif dan terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri. Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru.
Pewarnaan gram atau metode gram adalah suatu metode empiris untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, yaitu gram positif dan gram negative, berdasarkan sifat kimia dan  fisik dinding sel mereka. Metode tersebut diberi nama berdasarka penemunya ilmuwan Denmark, Hans Christian Gram (1853-1938) yang mengembangkan teknik tersebut pada tahun 1884 untuk membedakan antara Pneumococcus dan bakteri Klebsiella pneumonia (Karmana 2008).
Bakteri garam positif adalah bakteri yang mempertahanka zat warna metil ungu atau Kristal ungu sewaktu proses pewarnaan gram. Bakteri jenis tersebut akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop, sedangkan bakteri gram negative akan berwarna merah muda atau merah. Perbedaan klasifikasi antara kedua jenis bakteri tersebut terutama didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel bakteri (Karmana 2008).
Bakteri gram negative adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna metil ungu atau kristal ungu pada metode pewarnaan gram. Bakteri gram positif akan mempertahankan warna ungu gelap setelah dicuci dengan alcohol, sementara bakteri gram negative tidak. Pada uji pewarnaan gram, suatu pewarna penimbal (counterstain) ditambahkan setelah metal ungu atau Kristal ungu, yang membuat semua bakteri gram negative menjadi berwarna merah atau merah muda. Pengujian tersebut berguna untuk mengklasifikasikan  kedua tipe bakteri tersebut berdasarkan perbedaan struktur dinding sel mereka (Karmana 2008).
Metode pewarnaan spora berfungsi untuk mempermudah pengamatan agar peneliti atau pengamat mampu melihat spora, membedakan dengan sel vegetative ataupun mengamati bentuknya. Endospora tidak mudah diwarnai dengan zat pewarna pada umumnya. Hal tersebut yang menjadi dasar dari metode pengecatan endospora dengan larutan hijau malasit. Metode Shaeffor, foton endospora diwarnai pertama dengan larutan hijau malasit. Pengecatan tersebut sifatnya kuat karena dapat berpenetrasi ke dalam endospora dengan perlakuan larutan hijau malasit. Teknik tersebut akan menghasilkan warna hijau pada endospora dan merah pada sel vegetative (James 2002).
C.    BAHAN DAN ALAT
1.      Penataan sel bakteri
·         Bahan :
o   Biakan bakteri (streptococcus) dalam medium cair,
o   Laktofenol biru
o   Alcohol
o   Aquades

·         Alat :
o   Ose
o   Pipet tetes
o   Gelas obyek
o   Gelas penutup
o   Lampu spirtus

2.      Pewarnaan gram
·         Bahan :
o   Biakan bakteri berumur 18-24 jam
o   Pewarna A (cristal violet 2% + ammonium oxylat 1%)
o   Penguat B (11% + K1 2%)
o   Peluntur C (etanol 70%,)
o   Pewarna D (safranin 2,5% dalam alcohol)
o   Alkohkol 90%
·         ALAT :
o   Gelas obyek
o   Tabung reaksi
o   Ose
o   Pinset
o   Stopwatch
o   Botol semprot
o   Lampu spirtus
o   Microscope


D.    CARA KERJA

1.      Penataan sel bakteri
o   Gelas obyek di bersihkan dengan menggunakan alcohol 90% sampai bebas debu dan lemak.
o   Ambil satu ose biakan bakteri dalam medium cair dan teteskan ke gelas obyek, kemudian tetesi laktofenol biru.
o   Tetesan biakan tanpa di ratakan langsung di tutup dengan gelas penutup
o   Amati bagaimana penataan sel satu dengan yanglain nya

2.      Pewarnaan gram
o   Biaka bakteri yang telah berumur 48 jam atau lebih dibuat suspense dalam aquades steril.
o   Secara aseptic di ambil 1, suspensi bakteri dan di letakkan di atas gelas obyek kemudian di ratakan menjadi lebih kurang ½ cm2
o   Supaya bakteri dapat lengket pada gelas obyek, di lakukan fiksasi dengan cara melewatkan beberapa kali di atas nyala lampu spirtus sampai suspense benar benar mongering tanpa mendidih.
o   Setelah suspensi kering kemudian di tetesi dngan pewarna A(Kristal violet) sebanyak 2 tetes dan didiamkan selama 1 menit.
o   Setelah 1 menir, pewarna A yang menggenang di buang dan di tetesi dengan penguat B sebanyak 1 tetes dan diamkan 1 menit lagi.
o   Setelah satu menit, pewarna pada obyek gelas dibilas dengan air yang di semprotkan sampai aquades yang yang di semprotkan menetes dan jernih.
o   Pewarna pada obyek gelas di tetesi peluntur C sebanyak 3 tetes dan didiamkan selama 10-20 detik dan segera di bilas dengan menggunakan air yang di semprotkan dari botol semprot sampai aquades yang menetes menjadi jernih.
o   Obyek gelas di tiriskan sampai kering angin kemudian di tetesi dengan pewarna D (safranin) sebanyak 2 tetes dan diamkan selama 1 menit.
o   Setelah 1 menit, pewarna pada obyek gelas dibilas dengan menggunakan air yang di semprtkan dari botol semprot sampai air yang menetes menjadi jernih kemudian di tiriskan sampai kering angin, sehingga di peroleh preparat pewarnaan gram.
o   Preparat di amati dengan menggunakan microscope pada pembesaran sedang (10x40) dan pembesaran kuat (10x 100). Bakteri gram fositif akan berwana ungu sedangkan bakteri gram negative akan berwarna merah.

E.     DATA HASIL PRAKTIKUM

F.     PEMBAHASAN
Dalam praktikum penataan sel kali ini kami mendapatkan hasil penataan dimana penataan ini di ambil dari biakan saccharomyces, dan dalan percobaan ini juga kami menemukan hasil yang berbentuk bulatan berwarna biru dengan perbesaran 10x10.
Dalam prakltikum pewarnaan bakteri ini kami mendapatkan hasil sebagai warna sel bakteri ungu sehingga bakteri tersebut dalam bentuk gram, bakteri yang agak jarang, dan tidah rapat-rapat seperti yangada di buku penuntun, dalam percobaab ini kami menggunakan percobaan 10x10 untuk mendapatkan hasil tersebut.
Dan dalam percobaaaan koloni bakteri ini kami menemukan hasil bulat dengan pinggiran nya seperti ada bulat-bulatan seperti gelembung dan di tengah seperti bulat lonjong, dan di pelaksanaan praktikum ini kami mendapatkan hasil dengan bentuk koloni melingkar/bulat, bentuk tepi koloni fildanen, struktur di dalam transparan dan agak-agak putih dan elevasi koloni cembung.



G.    KESIMPULAN
eKetika sel telah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru maka sel mulai membelah hingga mencapai populasi yang maksimum. Fase ini disebut fase logaritma atau fase eksponensial. Fase eksponensial ditandai dengan terjadinya periode pertumbuhan yang cepat. Setiap sel dalam populasi membelah menjadi dua sel. Variasi derajat pertumbuhan bakteri pada fase eksponensial ini sangat dipengaruhi oleh sifat genetik yang diturunkannya. Selain itu, derajat pertumbuhan juga dipengaruhi oleh kadar nutrien dalam media, suhu inkubasi, kondisi pH dan aerasi. Ketika derajat pertumbuhan bakteri telah menghasilkan populasi yang maksimum, maka akan terjadi keseimbangan antara jumlah sel yang mati dan jumlah sel yang hidup. Faktor lingkungan  yang mempengaruhi pertumbuhan microorganism.
Bakteri garam positif adalah bakteri yang mempertahanka zat warna metil ungu atau Kristal ungu sewaktu proses pewarnaan gram. Bakteri jenis tersebut akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop, sedangkan bakteri gram negative akan berwarna merah muda atau merah. Perbedaan klasifikasi antara kedua jenis bakteri tersebut terutama didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel bakteri.
Metode pewarnaan spora berfungsi untuk mempermudah pengamatan agar peneliti atau pengamat mampu melihat spora, membedakan dengan sel vegetative ataupun mengamati bentuknya. Endospora tidak mudah diwarnai dengan zat pewarna pada umumnya. Hal tersebut yang menjadi dasar dari metode pengecatan endospora dengan larutan hijau malasit. Metode Shaeffor, foton endospora diwarnai pertama dengan larutan hijau malasit. Pengecatan tersebut sifatnya kuat karena dapat berpenetrasi ke dalam endospora dengan perlakuan larutan hijau malasit. Teknik tersebut akan menghasilkan warna hijau pada endospora dan merah pada sel vegetative.




DAFTAR PUSTAKA
Schlegel, Hans. 1994. Mikrobiologi Umum Edisi Keenam. Gajah Mada University Press,
Yogyakarta.
Stanier Roger. Edward Alderberg dan John Ingraham, 1982. Dunia Mikroba 1. Bharata Karya Aksara, Jakarta.
Suriawiria U, 1995. Pengantar Mikrobiologi Umum. Angkasa, Bandung.

Sabtu, 25 April 2015

LANGKAH BERANI

"Semua mimpi kita dapat terwujud,
asalkan kita punya keberanian untuk
mewujudkannya" - Walt Disney

Dear sahabat,

Semua orang diciptakan istimewa oleh
Tuhan dengan bakatnya masing-masing.
Tapi terkadang mereka terhalang oleh
pikirannya sendiri dalam
mengembangkannya.

Zig Ziglar, motivator dunia
mengkategorikan orang-orang  yang
tidak mengembangkan bakatnya ke dalam
4 golongan.

Orang pertama adalah yang menyangkal
dirinya memiliki bakat. "Ah, saya
tidak punya bakat apa-apa"
sangkalnya. Ia merasa tidak perlu
berbuat sesuatu atau berkontribusi
bagi orang lain atau kehidupan umat
manusia.

Orang kedua suka menunda-nunda. "Saya
memang punya bakat. Tapi, tidak
sekarang mengembangkannya. Mungkin
besok, lusa atau nanti sajalah"
begitu alasannya.

Orang ketiga adalah yang merasa
takut. "Sebetulnya saya ingin
mengembangkan bakat saya. Tapi takut
gagal, daripada saya ditertawakan
orang, lebih baik saya diam saja,
bukankah lebih aman?" itu selalu yang
dikatakannya.

Orang keempat tidak mau bertanggung
jawab. Dia selalu berdalih bahwa
orang lain atau keadaanlah yang
salah. "Bagaimana saya dapat
mengembangkan bakat saya kalau orang
di sekitar saya dan keadaan tidak
mendukung" katanya menyalahkan
keadaan.


sahabatku, temanku yang berbakat, saya
yakin Anda tidak termasuk dalam
keempat tipe orang tersebut. Bakat
Anda terlalu sayang untuk
disia-siakan, karena artinya Anda
menyia-nyiakan anugrah Tuhan. Tuhan
telah mendesain dan menciptakan
manusia dengan keistimewaannya
masing-masing. Kembangkan bakatmu,
kejarlah mimpimu.

MENUNDA WAKTU

"Aku peringatkan kalian terhadap kata
'nanti', karena kata ini telah banyak
menjebak para pelaku untuk terhalang
dari kebaikan dan menunda-nunda
proses perbaikan diri" – Ulama

Temanku yang tegar
dan berani...

Kita tidak akan pernah tahu apa yang
akan terjadi di masa depan jika kita
tidak memulainya sekarang dan hanya
menunggu.

Curahkanlah seluruh tenaga dan
pikiran untuk melakukan pekerjaan dan
kesempatan yang bisa dilakukan saat
ini.

Lakukanlah tugas sebaik-baiknya
selama kita memiliki waktu. Jangan
membiarkan waktu berlalu, dan
sia-sia.

Ambisi dan mimpimu adalah samudra.
Meski kadang terjadi pasang surut,
tapi takkan pernah surut airnya.
Oleh sebab itu, bersemangatlah
selalu, meski perkerjaannya sekecil
apapun. Jangan pernah menunda-nunda
apa yang bisa dilakukan hari ini.
Ingatlah, engkau insan manusia yang
luar biasa! Hindari selalu menunggu
motivasi untuk bergerak, tetapi
bergeraklah sekarang juga, dan dirimu
akan termotivasi dengan sendirinya!

Setiap insan manusia dilahirkan luar
biasa.
 Kita semua sebenarnya diberi
kemampuan dan potensi yang besar dan
hebat.


Oleh sebab itu, kembangkanlah
setiap potensi yang ada semaksimal
mungkin, dan gunakan dengan tepat,
agar bermanfaat bagi sebanyak umat.

SABAR

"Seseorang yang ahli dalam kesabaran
adalah ahli dalam segala hal" - George
Savile

Sahabatku yang sabar,
Sebuah pepatah mengatakan Roma tidak
dibangun dalam sehari. Demikian juga
kesuksesan tidak dibangun secara
instan.  Apalagi jika itu adalah
sebuah kesuksesan jangka panjang.

Untuk mencapai sebuah tujuan
diperlukan kesabaran. Jika Anda ingin
sampai ke kantor atau rumah dengan
selamat, tentu Anda harus sabar
menghadapi kemacetan dan pengemudi
lain yang ugal-ugalan atau melanggar
lalu lintas. 

Demikian juga untuk menggapai
kesuksesan. Kesabaran adalah kunci
dan fondasi untuk membangun
kesuksesan. Jika Anda dicemoohkan
orang, mendapatkan penolakan,
menghadapi banyak rintangan atau
belum memperoleh hasil signifikan
dari kerja keras Anda selama ini,
bersabarlah.

Sebelum menjadi orang terkaya di
dunia versi majalah Forbes, Bill
Gates selama bertahun-tahun menerima
pendapatan dari software ciptaannya
hanya $2 per hari. Nilai yang lebih
rendah dari gaji seorang pegawai
rendahan sekalipun di Amerika. Tapi
Bill Gates tetap sabar dan yakin
dalam menjalankan bisnisnya.

Demikian juga J.K Rowling, penulis
laris buku Harry Potter yang sangat
mendunia. Sebelum sebuah penerbit
kecil di Inggris, Bloomsbury
menerbitkan novel Harry Potter, J.K
Rowling  menghadapi 12 kali penolakan
terhadap manuskripnya. Seandainya J.K
Rowling menyerah dan tidak sabar
dalam menghadapi 12 penolakan
tersebut, kita tidak pernah membaca
hasil karyanya menakjubkan itu dan ia
pun tidak sesukses seperti sekarang
ini.   

Sahabat, jika Anda merasa sudah cukup
bersabar. Tambahkan lagi dosis sabar
Anda. Perbedaan antara kesuksesan dan
kegagalan adalah pada kesabaran dan
ketekunan. 


Newsletter

Kebanyakan orang mengatakan
intelektualitaslah yang membuat
seorang ilmuwan  hebat. Mereka salah,
yang membuatnya hebat adalah karakter"
- Albert Einstein


Jenderal H. Norman Schwarzkopf pernah
mengatakan, "Kepemimpinan adalah
kombinasi yang sangat kuat dari
strategi dan karakter. Namun jika
harus memilih salah satunya, pilihlah
karakter."

Karakter dan kredibilitas selalu
berjalan bersama. Kepemimpinan tanpa
kredibilitas cepat atau lambat akan
hancur.

Lihat saja kepemimpinan yang
diguncang oleh skandal korupsi, sex
atau hak asasi manusia, seperti yang
terjadi pada mantan presiden Amerika,
Richard Nixon, Bill Clinton atau para
petinggi perusahaan Enron yang
memanipulasi data keuangannya.

Karakter membuat kita dipercaya dan
rasa percaya membuat kita bisa
memimpin. Seorang pemimpin tidak
pernah membuat komitmen kecuali ia
melaksanakannya dan ia benar-benar
melakukan segalanya untuk menunjukan
integritas, sekalipun hal itu tidak
nyaman baginya.

Seorang pemimpin berkarakter kuat
akan dipercayai banyak orang. Mereka
mempercayai kemampuan pemimpin
tersebut untuk mengeluarkan kemampuan
mereka yang tertahan.

Jika seorang pemimpin tidak memiliki
karakter yang kuat, ia tidak
mendapatkan respek dari pengikutnya.
Respek diperlukan bagi sebuah
kepemimpinan yang bertahan lama.

Seorang pemimpin memperoleh respek
dengan mengambil keputusan yang
berani dan mengakui  kesalahannya. Ia
juga lebih mendahulukan kepentingan
terbaik pengikut dan organisasi
dibandingkan kepentingan pribadinya.

Kepercayaan adalah dasar
kepemimpinan. Rusak kepercayaan,
berakhir pulalah sebuah kepemimpinan.